Sabtu, 27 Oktober 2012

SOEMPAH PEMOEDA


Pertama :


-           KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :

-          KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :

-          KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA


Djakarta, 28 oktober 1928



Perkembangan Budaya Hindu di Jawa



Agama Hindu adalah Agama Tertua di Indonesia.bangsa Hindu pernah berjaya ketika kerajaan hindu menjadi penggerak persatuan, terbebasnya bangsa ini dari masa prasejarah tidak lepas dari peranan peradaban hindu yang sudah sangat maju.

          Abad ke 14 menjadi puncak kejayaan dengan di bawah kepemimpinan Prabu Hayam Wuruk dan Mahapatihnya Gajah Mada yang berhasil dipersatukan oleh Kerajaan Hindu. Bangunan kerajaan hancur, keagamaan lenyap dan bahkan pengakuan mengenail agama hindu pun tidak ada lagi.

            Memusatkan semua kegiatan pada perekonomian, politik dan agama di pusat kerajaan  adalah sistem Majapahit. Pengajaran agama hanya terjadi di pusat kerajaan dan masyarakat umum hanya mengikuti  kerajaan, runtuhnya majapahit karena faham baru datang dari sekitar pesisir utara pulau jawa sebagai tanda berdirinya kerajaan demak. Faham baru di bawa dengan konsep teologi yang tertata dengan baik diajarkan kepada setiap penduduk yang cenderung jauh dari pusat pemerintahan dan terjadinya perebutan kekuasaan antar pewaris tahta kerajaan. kejadian-kejadian tersebut mempercepat kehancuran peradaban kerajaan hindu.

            Sesudah kemerdekaan indonesia ternyata peradaban hindu masih tersisa di pulau Dewata. Di pulau Dewata itulah awal mulainya hindu mendapatkan pengakuan politik di Negara indonesia dengan berbagai upaya dan pendekatan. Masyarakat  jawa yang sadar mulai menyadari dan kembali kepada agama leluhurnya. 

            Tahun 1965 membawa perubahan kepada masyarakat yang mulai mencari jati dirinya. Berbondong-bondong masyarakat menyatakan dirinya hindu. Masyarakat seperti itu karena politik menuntut untuk beragama, ikut-ikutan dan menyadari jika spirit budaya yang ada adalah kepercayaan agama hindu bagi sebagian masyarakat jawa pada masa itu, mereka merasa kultur dan spirit budaya jawa hanya di hindu. menurut mereka spirit dan kultur budaya bagaikan jiwa dan agama mereka maka karena itu sebagian masyarakat jawa memilih agama hindu sebagai kepercayaan mereka.

Perkembangan Kebudayaan Islam di Indonesia


image source : http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/08/28/15937/terbesar-seindonesia-kaligrafi-basmalah-universitas-surabaya-masuk-muri/



Agama islam masuk ke indonesia dikarenakan Orang-orang melayu sudah menjalin hubungan dagang dengan orang-orang arab, oleh karena itu dengan mudahnya islam masuk ke indonesia. Berdirinya kerajaan islam seperti kerajaan Malaka dan kerajaan Samudra Pasai membuat para ulama dan pedagang arab berbondong-bondong datang ke Nusantara. Mereka menyiarkan agama islam dan mencari nafkah di nusantara. Walisongo seperti  Sunan Muria dan Sunan Kali Jaga memiliki pengembangannya masing-masing seperti gamelan dan wayang. Kedua kesenian tersebut masih di gemari masyarakat jawa sampai sekarang. Sedangkan Sunan Giri menciptakan banyak sekali mainan anak-anak, seperti jalungan, jamuran, ilir-ilir, cublak suweng dll.

Melalui sarana pendidikan dan kekuasaan politik, Penyebaran islam dapat dilakukan dengan mudah. Melalui sarana pendidikan seperti pesantren serta Para Da’i dan muballig yang menyebarkan islam ke seluruh nusantara adalah keluaran pesantren. Melalui sarana kekuasaan politik seperti dukungan yang kuat dari para sultan.

Agama islam adalah hasil dari proses akulturasi. Bentuk budaya sebagai hasil dari proses akulturasi tersebut, tidak hanya bersifat kebendaan tetapi juga menyangkut perilaku masyarakat Indonesia. Wujud akulturasi yang terjadi seperti : 
Makam islam berupa suluran tumbuh-tumbuhan namun terdapat sinkretisme. Ukiran ataupun hiasan tidak hanya di temukan di masjid juga di temukan di gapura-gapura atau tiang, Memiliki atap yang berbentuk limas, biasanya di tambah dengan Mustaka dan Tidak di lengkapi dengan Menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan bedug untuk menyerukan adzan, Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal Kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai tahun 78M. Dalam kalender Saka ini ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage dan kliwon. Tetapi setelah berkembangnya Islam, Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam),  Sebelum Islam masuk ke Indonesia, pemerintahan yang bercorak Hindu ataupun Budha sudah berkembang , tetapi setelah Islam masuk ,kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu/Budha mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, dan Tulisan Arab sudah dikenali masyarakat, bahkan berkembang menjadi tulisan arab melayu atau biasa dikenal dengan arab gundul, huruf arab juga berkembang menjadi seni kaligrafi yang banyak di gunakan menjadi motif hiasan ataupun ukiran serta pernikahan akulturasi antara pelayar dari bangsa arab dengan warga setempat yang menyebabkan islam berkembang dengan sangat baik di Indonesia.

Masuknya Kebudayaan dan Agama Islam ke Indonesia membuat Masyarakat Indonesia memiliki hidup yang terarah dan berjalan dengan ajaran yang sesuai dengan Islam. Masyarakat menjadi lebih mengerti akan bersikap dan bertindak. Ajaran Islam yang mempunyai aturan yang sudah ada di Al-Quran memberikan titik terang untuk kehidupan beragama yang baik untuk sebagian Masyarakat Indonesia yang memilih untuk masuk Islam. Kesejahteraan bagi penganut Agama Islam dan Kebudayaannya menjadi jelas dan terlihat. kehidupannya yang masyarakat miliki sudah damai dan tentram serta kekompakkan yang mereka miliki juga sedah semakin erat.



Source :