image source : http://raulshadow.wordpress.com/seni-murni/seni-patung/
Abad ke
14 menjadi puncak kejayaan dengan di bawah kepemimpinan Prabu Hayam Wuruk dan
Mahapatihnya Gajah Mada yang berhasil dipersatukan oleh Kerajaan Hindu. Bangunan kerajaan hancur, keagamaan lenyap dan bahkan pengakuan mengenail agama hindu pun tidak ada lagi.
Memusatkan semua kegiatan pada perekonomian, politik dan agama
di pusat kerajaan adalah sistem Majapahit. Pengajaran agama hanya terjadi di pusat kerajaan dan masyarakat umum hanya mengikuti kerajaan, runtuhnya majapahit karena faham baru datang dari sekitar pesisir utara
pulau jawa sebagai tanda berdirinya kerajaan demak. Faham baru di bawa
dengan konsep teologi yang tertata dengan baik diajarkan kepada setiap penduduk
yang cenderung jauh dari pusat pemerintahan dan terjadinya
perebutan kekuasaan antar pewaris tahta kerajaan. kejadian-kejadian tersebut mempercepat kehancuran peradaban kerajaan hindu.
Sesudah kemerdekaan
indonesia ternyata peradaban hindu masih tersisa di pulau Dewata. Di pulau Dewata itulah awal mulainya hindu mendapatkan pengakuan politik di Negara indonesia dengan berbagai
upaya dan pendekatan. Masyarakat jawa
yang sadar mulai menyadari dan kembali kepada agama leluhurnya.
Tahun 1965 membawa perubahan kepada masyarakat yang mulai mencari jati dirinya. Berbondong-bondong masyarakat menyatakan dirinya hindu. Masyarakat seperti itu karena politik menuntut untuk beragama, ikut-ikutan dan menyadari jika spirit budaya yang ada adalah kepercayaan agama hindu bagi sebagian masyarakat jawa pada masa itu, mereka merasa kultur dan spirit budaya jawa hanya di hindu. menurut mereka spirit dan kultur budaya bagaikan jiwa dan agama mereka maka karena itu sebagian masyarakat jawa memilih agama hindu sebagai kepercayaan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar